Ranger’s Race Challenge

Pada hari pertama, peserta mengikuti Ranger’s Race, serangkaian tantangan interaktif yang menguji keterampilan kolaborasi, pemecahan masalah, dan kreativitas mereka selama perjalanan dari base Amartha ke lokasi pelatihan di Ciawi. Di antara tantangan yang diberikan adalah:

1. Catch the Stranger: Peserta harus menyelesaikan teka-teki untuk menemukan fasilitator yang tersembunyi di lokasi tertentu, melatih keterampilan analisis dan navigasi.
2. Wisdom Warrior Quest: Dalam tantangan ini, peserta berinteraksi langsung dengan komunitas setempat untuk memberikan edukasi yang relevan, melatih kemampuan komunikasi dan adaptasi mereka.
3. Revenue Rocket: Setiap tim diberi modal Rp100.000 untuk dilipatgandakan, menantang mereka untuk berpikir strategis dan kreatif dalam mengelola dana yang terbatas.
4. Flashmob: Peserta melakukan koreografi bersama 10 orang yang baru mereka temui dan membuat video dance, yang mendorong kerja tim dan keterbukaan dalam kolaborasi.

Dari seluruh tantangan Ranger’s Race, Revenue Rocket menjadi salah satu yang paling menantang. Dengan modal terbatas, tim diharuskan menemukan cara kreatif untuk menggandakan uang mereka dalam waktu yang singkat. Tantangan ini melatih peserta untuk berpikir cepat, mengelola risiko, dan membuat keputusan dengan data yang terbatas. Tim Hijau, yang unggul dalam tantangan ini, berhasil mencapai perolehan tertinggi berkat kolaborasi dan perencanaan yang solid. Melalui Revenue Rocket, para peserta belajar pentingnya strategi finansial dan keberanian untuk mengambil peluang, keterampilan yang relevan dengan tugas kepemimpinan mereka ke depan.

In Class Training

Ketika peserta tiba di lokasi pelatihan, peserta melanjutkan kegiatan dengan mengikuti sesi training. Salah satu materi kunci dalam sesi training ini adalah adalah Awaken Resilience Within, yang dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan ketahanan diri dan daya juang yang esensial bagi pemimpin masa depan. Materi ini berfokus pada cara mengenali dan mengelola tekanan yang mungkin muncul di lingkungan kerja, baik dalam kondisi normal maupun situasi yang menantang. Melalui metode pembelajaran interaktif seperti simulasi dan studi kasus, peserta diajak untuk mengeksplorasi bagaimana ketahanan diri dapat membantu mereka menghadapi tantangan dengan tenang dan berfokus pada solusi. Dalam sesi ini juga, peserta diajarkan untuk mengidentifikasi faktor-faktor pribadi maupun eksternal yang dapat mempengaruhi efektivitas mereka sebagai pemimpin. Dengan pembekalan ini, para Management Trainee diharapkan mampu mengelola tekanan dalam menjalankan peran kepemimpinan mereka, mempertahankan fokus, dan tetap proaktif dalam mengambil keputusan yang tepat.

Social Experience: Menggali Kebutuhan Komunitas

Pada hari kedua, peserta dibagi dalam dua kelompok besar untuk terjun ke lapangan, berinteraksi langsung dengan KTH Sadar Tani Muda, sebuah komunitas petani lokal di Ciawi yang memiliki kegiatan usaha budidaya lebah madu dan peternakan kamibing. Di sini, mereka belajar mengenai kebutuhan kelompok tani, dari pengelolaan produksi hingga tantangan pemasaran. Melalui diskusi dan wawancara mendalam, peserta mengeksplorasi aspek-aspek penting dalam pengembangan komunitas tani, termasuk COGS (Cost of Goods Sold), kebutuhan pemasaran, dan potensi inovasi untuk meningkatkan daya saing produk lokal. Kegiatan ini mengasah keterampilan analisis peserta dalam memahami dan merespons kebutuhan nyata masyarakat.

Reflective Presentation

Setelah pengalaman lapangan, setiap kelompok menyusun dan mempresentasikan solusi inovatif dalam sesi Reflective Presentation. Dalam presentasi ini, peserta menunjukkan ide-ide yang dapat diterapkan di lapangan, termasuk strategi pemasaran untuk produk tani dan solusi efisiensi operasional. Presentasi reflektif ini mendorong peserta untuk mengintegrasikan pemahaman mereka tentang kepemimpinan dengan kondisi lapangan, mengembangkan keterampilan berpikir strategis dan berorientasi solusi.

Amartha Pioneer Commitment

Sebagai penutup dari program, peserta terlibat dalam kegiatan simbolis Amartha Pioneer Commitment. Dalam sesi ini, seluruh peserta melukis bersama sebuah visi besar yang merepresentasikan angkatan mereka. Visi tersebut dituangkan dalam kanvas berukuran 2x1 meter dan ditampilkan sebagai komitmen kolektif mereka untuk membawa perubahan positif sebagai pemimpin Amartha. Setelah itu, peserta membacakan Leaders’ Commitment, sebuah janji komitmen untuk membawa nilai-nilai kepemimpinan yang telah mereka pelajari ke dalam pekerjaan dan komunitas mereka masing-masing. Awarding Program ini diakhiri dengan sesi Awarding, di mana kelompok yang menunjukkan kinerja terbaik dalam seluruh rangkaian kegiatan menerima penghargaan. Tim Hijau, yang unggul dalam rangkaian tantangan yang diberikan, dinobatkan sebagai tim terbaik. Pencapaian ini menjadi penutup yang membanggakan bagi para peserta, menegaskan hasil positif dari pembelajaran mereka selama program. Hasil Program Amartha Future Leaders Program Batch 2 memberikan dampak signifikan pada keterampilan kepemimpinan peserta. Rata-rata nilai post-test meningkat menjadi 92, dari nilai pre-test rata-rata 39, mengindikasikan pemahaman yang lebih baik terhadap konsep kepemimpinan dan adaptasi. Observasi keterampilan menunjukkan peningkatan dalam resilience, teamwork & group dynamics, practical problem solving, serta time & task management, menjadikan peserta siap menghadapi berbagai tantangan di lingkungan kerja yang nyata.